Menikahimu Sampai ke Tulang-tulangku

"Apakah Masih Ada Waktu Untuk Membuang Barang Ini?"



"Apakah Masih Ada Waktu Untuk Membuang Barang Ini?"

0"Tidak ada." Xu Youyou menjawab tanpa ragu, dia merasa Mo Shenbai bersikap aneh hari ini.     

Mo Shenbai tidak berkata apa-apa, dia kemudian berbalik dan meninggalkan studio itu, alis Xu Youyou yang bagaikan pedang berkerut karena kesal dengan sikap aneh pria itu.     

Sore hari setelah menerima telepon dari Cang Ming dan mengetahui bahwa Lin Yin mengancam Xu Youyou, Mo Shenbai terus menunggu. Menunggu XuYouyou menelepon atau mengirim pesan untuk meminta bantuan, tapi setelah menunggu hingga sore, ponselnya bagaikan ponsel rusak yang sama sekali tidak mengeluarkan suara.      

Mo Shenbai berpikir bahwa Xu Youyou malu dan tidak tahu bagaimana harus berkata, karena itu dia sengaja pulang lebih awal untuk menemuinya. Dia mengambil inisiatif untuk membuat suasana lebih baik asalkan gadis itu mau bicara.      

Ternyata gadis kecil itu sedang melukis dan seakan tidak memperdulikan apapun, nampaknya cinta Mo Shenbai bertepuk sebelah tangan.     

Mo Shenbai kembali ke kamarnya, dia membuka kancing kemejanya dengan satu tangan dan tertawa tanpa alasan.     

***     

Keesokan paginya, Xu Youyou bangun lebih pagi dan membuat sarapan untuk Mo Shenbai serta Xu Jialu.     

Xu Jialu pulang sangat terlambat setelah lembur kemarin malam. Begitu kembali, dia langsung pergi ke kamar tamu untuk mandi dan tidur. Di pagi hari dia turun sambil menguap dan melihat Xu Youyou keluar dari dapur membawa sarapan, Xu Jialu tidak dapat menahan sumpah serapahnya, "Br*ngsek."     

Mata bunga persiknya yang masih malas langsung menatap Mo Shenbai, "Apa kamu benar-benar memperlakukan saudara perempuanku sebagai pelayan?"     

Bahkan jika Youyou sejak kecil dibesarkan di pedesaan, tapi dia diperlakukan layaknya permata setelah kembali. Pakaian, makanan dan seluruh kebutuhannya sudah tersedia, tidak ada yang menyuruhnya memasak atau mengurus urusan rumah lainnya.      

"Kakak." Xu Youyou memelototinya dengan marah, "Jangan mengumpat di pagi hari, duduk dan cepat makan sarapan ini."     

Xu Jialu menarik kursi dan duduk dengan wajah serius: "Youyou, jujurlah padaku, apa dia memaksamu? Jangan takut, ada kakak lelakimu yang akan membereskannya untukmu."     

Xu Youyou meletakkan semangkuk bubur ayam suwir di depannya, "Tidak ada yang memaksaku, ini memang kemauanku. Kalian tidak membolehkanku masuk ke dapur di rumah, padahal sejak awal aku ingin memasak."     

"Terkadang aku ingin membuat makanan yang enak, tapi ketika baru saja sampai pintu dapur, Bibi Pei menyuruhku keluar."     

Xu Jialu melihat wajah Xu Youyou yang tidak nampak seperti sedang berbohong, dia mendengus pelan pada Mo Shenbai, "Kamu bisa makan masakan adikku, ini adalah berkah yang telah kamu dapat dalam delapan kehidupanmu."     

Xu Youyou mengangkat kepalanya dan bertanya dengan rasa ingin tahu, "Kak, bagaimana rasanya?"     

"Enak, enak!" Xu Jialu berkata dengan terkejut. "Youyou, sejak kapan kamu bisa memasak begitu lezat!!"     

"Masakanku selalu enak, tapi kamu yang tidak membolehkanku masuk ke dapur, jadi aku tidak punya kesempatan untuk menunjukkan keahlianku." Xu Youyou tersenyum tak berdaya.     

"Ini sangat enak, bahkan lebih enak daripada yang dijual di luar." Xu Jialu mengacungkan jempolnya dan makan dengan lahap.     

"Makanlah lebih banyak kalau itu enak." Melihat Xu Jialu menyelesaikan makanannya dengan cepat, Xu Youyou memberinya semangkuk lagi.     

Mo Shenbai terbiasa makan dengan perlahan, setelah dia selesai, Xu Jialu sudah menghabiskan tiga mangkuk bubur ayam suwir itu, semua mangkuk saji yang semula berisi bubur ayam telah kosong tanpa tersisa sedikitpun!     

"Hikk …" Xu Jialu merosot dari kursi dan bersendawa sambil mengusap perutnya.     

Mo Shenbai terdiam melihat itu, "Apa masih ada waktu untuk membuang barang ini?"     

"Youyou, apa kamu bisa masak yang lainnya?" Xu Jialu bertanya sambil menjilati bibir bawahnya.     

"Kamu ingin makan apa, aku akan memasaknya untukmu malam ini."     

"Kaki babi kecap, iga babi asam manis, bebek panggang, babi Dongpo, daging domba panggang dan ditambah sup Shiquan pasti akan lebih nikmat."     

Mo Shenbai melihatnya dengan dingin, "Kau pikir ini restoran?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.